Pesan - Pesan Rois Syuriah PWNU Jateng (periode ke - 2) , Romo KH.Ubaidillah Shodaqoh pada rutinan Lailatul ijtima' PCNU Demak tadi malam (25/9)
1. Mbah Kulo niku tiang Morodemak Bonang ( tetangga desa , akses jalannya melalui depan rumahku ).
2. Pengajaran paham Aswaja di Demak itu sudah purna , sekarang tinggal penerapannya di semua lini kehidupan, baik dalam ranah keagamaan, ekonomi , politik , moral dsb.
3. Melihat sejarahnya , Demak mempunyai beban dan tanggung jawab dalam menghidupkan kembali apa yang sudah di bangun oleh Raden Fatah dan Walisongo sebagai mercusuar Islam yang terpadu dengan baik dengan kultur masyarakat Jawa.
4. Demak itu hubungan antar kiai dalam bidang keilmuan sangat kuat sekali, Karena rata - rata bertemu dalam sanad keilmuan pondok pesantren.
5. Soliditas dan hirarki organisasi NU harus ditingkatkan dan dijaga dengan baik, mulai tingkat pusat , wilayah , cabang , wakil cabang hingga ke tingkat ranting.
6. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh Warga Nahdliyyin, oleh karenanya warga NU harus terlibat dan actif dalam pembangunan nasional sesuai potensi - potensi lokal yang ada , dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah lokal. Sangat disayangkan bila jumlah keanggotaan yang fantastis namun pasif dalam putaran kehidupan bermasyarakat.
7. Jenjang khidmah ( karir) di NU itu bukan melalui tahapan menjadi pengurus Ranting , wakil cabang, cabang, wilayah kemudian pengurus pusat. Tapi khidmah di NU itu dilihat dengan seberapa banyak dan besarkah seseorang itu berbuat untuk NU, ikut mensukseskan program - program NU.
8. Kulo nek ten pusat niku biasa ceplas-ceplos, tapi Kulo ajrih nek ngadepi pengurus - pengurus ranting. Maka hargai dan berhati-hatilah dengan pengurus ranting, karena mereka adalah orang yang paling direpotkan dengan program - program NU.
9. Para Kiai NU silahkan menyelekolahkan putra - putranya hingga ke Mesir, Yaman, Suriah Mekkah dan Madinah . Tapi jangan lupa dipondokkan dulu di pesantren - pesantren salaf di jawa / Nusantara , biar terbentuk basic keilmuan kitab kuning yang mumpuni dan teraplikasikan dalam forum bahsul Masail NU dan terbentuk jiwa Nahdliyyin , sehingga ketika sudah selesai studi dan pulang ke Indonesia menjadi tidak asing dengan NU.
Itu yang bisa saya rekam wal afwu minkum.
Ditulis oleh Kyai Muda Demak Ahmad Afif