Rizki Pemberian Allah Shubhanahu Wa Ta'ala - Alloh Shubhanahu Wa Ta'ala mengatur rezki ummat manusia sangatlah mudah karena Allah Maha Kaya dan Kuasa.
Dalam kesempatan kali ini Wahidiyahdemak.com akan menceritakan tentang Rizki Pemberian dari Alloh Shubhanahu Wa Ta'ala untuk meningkatkan rasa Syukur kita kepada Alloh Shubhanahu Wa Ta'ala.
Rizki Pemberian Allah Shubhanahu Wa Ta'ala |
Lansung saja bercerita Ustadz Imam Syekh Ahmad : Tatkala Rosululloh Saw, menikah dan membawa istrinya ke rumah, beliau mengadakan suatu walimah yang dihadiri oleh beberapa sahabat. Dalam walimah itu sambil menikmati hidangan yang terbatas, para sahabat berbincang-bincang, sedangkan rosululloh Saw melaksanakan sholat. Setelah selesai dari sholatnya, Rosululloh bertanya kepada para sahabat.
“Tentang apa yang kamu perbincangkan ?” “Tentang rizki, yaa Rosulalloh” jawab para sahabat.
Lalu Rosululloh Saw menceritakan kepada para sahabat suatu cerita yang diceritakan kepadanya oleh malaikat Jibril. Baca Juga : Siksaan Orang yang Meninggalkan Sholat
Nabi Sulaiman sedang bersembayang di tepi laut
Pada suatu hari Nabi Sulaiman sedang bersembayang di tepi laut, ia melihat seekor semut berjalan sambil menggigit selembar daun hijau di mulutnya. Dilihatnya semut itu sedang berteriak sesampai di tepi laut. Beberapa saat keluarlah seekor katak, kemudian menyambut dan membawanya menyelam ke dasar laut.
Setelah beberapa lama, keluarlah si semut terapung di atas air dan ditanya oleh Nabi Sulaiman as. “Apa yang kau lakukan di dasar laut”
Dijawab oleh si semut Di dasar laut terdapat batu besar, yang di tengah-tengahnya hidup seekor ulat yang rizkinya (makannya) oleh Alloh dipasrahkan padaku. Setiap hari aku membawa makanan dua kali, diantar oleh malaikat yang menjelma menjadi seekor katak yang membawa aku sampai ke dasar laut. Kemudian setelah aku memberi makan kepada ulat itu, aku dibawa kembali ke permukaan laut. Setiap kali sehabis makan rizki yang aku bawakan, si ulat bertasyakur kepada Alloh SWT, dengan berkata :
“Maha besar engkau yaa Alloh, yang telah menciptakan aku serta menakdirkan aku hidup di dasar laut ini, tetapi tidaklah ia melupakan rizkiku. Aku hanyalah seekor ulat tidak dilupakan rizkiku, mungkinkah Alloh akan melupakan ummat Rosululloh Saw dari pemberian rizki”
Bagaimana Alloh SWT akan memberikan rizkinya di tempat yang sepi ini
Diriwayatkan bahwa Al-Imam Azzahidi berusaha untuk mem-pertebal kepercayaannya dan memperoleh keyakinan tentang rizki. Maka keluarlah ia dari kota menuju suatu gunung, dimasukinya goa dan tinggallah ia di dalamnya sambil berkata dalam hati, “Bagaimana Alloh SWT akan memberikan rizkinya di tempat yang sepi ini”.
Tidak seberapa lama, tiba-tiba ada orang tersesat dalam perjalanannya dan masuk dalam goa itu untuk berlindung dari hujan yang sedang turun deras. Tatkala dilihat Imam Zahidi ada di situ sambil membisu tidak menjawab semua pertanyaan yang dikemukakan oleh orang-orang kafilah tersebut. Baca Juga : Penyiar Sholawat Wahidiyah
Mereka menyalakan api di sebelahnya kalau-kalau ia kedinginan dan dihidangkan makanan di depannya kalau-kalau ia lapar. Namun semua usaha yang mereka lakukan tidak dihiraukan oleh Imam Zahidi, ia tetap bungkam dan tidak menyentuh makanan yang ada di depannya.
Melihat hal ini, terpaksa dua orang dari rombongan itu membuka mulutnya dengan paksa dan memasukkan beberapa suap makanan.
Setelah peristiwa itu, barulah Imam Zahidi tersenyum dan tertawa lebar. Bertanyalah kedua orang dari rombongan itu, “Sudah gilakah engkau ?”
“Tidak” jawab Imam Zahidi, “Tetapi aku mencoba bagaimana Alloh SWT memberiku rizki di tempat yang sesunyi ini, dan ini menambah kepercayaan dan keyakinanku bahwa Alloh SWT memberi rizkiku dan hamba-hambaNya dimana saja dan dalam keadaan apa saja.”
Makhluk yang bernyawa telah dipersiapkan dan dicukupi penuh oleh Alloh SWT
Para Pembaca yang baik hati, Alloh SWT menjadikan makhluk, khususnya makhluk yang bernyawa telah dipersiapkan dan dicukupi penuh oleh Alloh SWT. Tinggal kita mau mensyukuri pemberian rizki dari Alloh SWT atau tidak? Baik rizki berupa makan, minum, pakaian, tempat tinggal, bisa mendengar, bisa melihat, bergerak, bernafas, inipun suatu rizki dari Alloh yang tidak dapat dihitung nilainya.
“Jika kamu sekalian menghitung-hitung nikmat (rizki) pemberian Alloh, kamu sekalian tidak akan mampu menghitungnya”
Khususnya kita diberi rizki atau nikmat dapat mengamalkan Sholawat Wahidiyah. Ini suatu anugerah hidayah dan fadhol yang tidak terhingga besarnya, karena dengan mengamalkan Sholawat Wahidiyah, hati kita bisa menjadi tenang, tenteram, dan bahagia lahir batin. Khususnya, kita dapat merealisasikan wujudnya Alloh dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sadar Fafirru Ilalloh wa Rosulihi Saw.